![]() |
Image by Pezibear - Pixabay |
Hidup adalah sebuah pilihan.
Apa yang kita tanam maka buahnya tidak akan berbeda karena akan sangat aneh jika menanam padi hasilnya buah timun. Begitulah hukum alam berjalan.Namun terkadang seseorang pada mulanya atau pada masa usia dini khususnya anak-anak tidak mengetahui bahkan sama sekali tidak tau apa yang harus ditanam. Anak-anak hanya menjalani apa yang di dengar, dilihat sekeliling misal dari orang tua atau lingkungan sekitar termasuk budaya sekitar. Maka hasilnyapun tidak akan jauh berbeda.
Sebuah kondisi lingkungan sekitar tentu memiliki bobot dan perjalanan berbeda antara satu lingkungan dengan lingkungan lain. Ada satu lingkungan memproduksi hal-hal kecil atau hal-hal biasa entah itu dalam hal prestasi atau segala apapun tentang target yang ingin dicapai. Ada suatu kondisi yang selalu memeperlihatkan hal-hal besar sepanjang hidup dan selalu memiliki target luar biasa
Ada lingkungan sebagai pekerja dan ada juga lingkungan sebagai pemberi kerja yang tentu sekali lagi memiliki kehidupan yang berbeda.
Lalu apa pilihan kita? tentu saja pilihan paling ideal adalah pilihan sesuai dengan keinginan yang mana benar-benar keinginan yang hakiki bukan pura-pura.
Bisa saja seseorang yang tidak memiliki apa-apa merasa cukup dengan berkata "Saya tidak ingin itu, ini sudah cukup" padahal sebenarnya memang tidak cukup, mengatakan hal tersebut hanya sebagai cara untuk sembunyi dari ketidakmampuan atau kelemahan mencapat cita-cita.
Sebaik-baiknya pilihan adalah pilihan yang benar-benar diusahakan semaksimal mungkin, tetapi kemudian muncul kembali pernyataan "Saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tidak juga meraih apa yang saya inginkan" Apakah benar sudah berusaha maksimal? apakah sudah tau apa yang terjadi dikehidupan lain diluar sana? yang tidak pernah dialami sebelumnya?
Jika terjadi seperti itu maka berpikirlah diluar semua yag pernah kita pikirkan dan rasakan, berpikir sesuatu yang berbeda dimulai dengan cara meperaktekan secara terbalik dari apa yang kita pernah pelajari semasa hidup.
Thinking Outside Of The Box!
Yang aku alami pada saat tertentu sulit sekali menentukan pilihan karena hati dan logika ini bertentangan.
BalasHapus